Pasokan Listrik ke Gaza Diputus Israel Bikin Hamas Murka

Israel memutus aliran listrik ke Jalur Gaza, Palestina. Hal itu membuat kelompok Hamas murka.
Pemutusan listrik ke Gaza itu dilakukan atas perintah Menteri Energi Israel Eli Cohen. Perintah itu dikeluarkan seminggu setelah Israel memblokir semua bantuan ke wilayah Palestina usai kesepakatan gencatan senjata tahap II menemui kebuntuan.
“Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza,” kata Cohen dalam sebuah pernyataan video, seperti dilansir AFP, Senin (10/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
<!– SCRIPT REFRESH SLOT PARALLAX DETAIL SAAT VIEWPORT
document.addEventListener(‘DOMContentLoaded’, function () {
var adSlot_pd = document.getElementById(‘div-gpt-ad-1572507980488-0’);
var refreshInterval_pd; function refreshAd_pd() {
googletag.cmd.push(function () {
googletag.pubads().refresh([gpt_parallax]);
console.log(‘Slot Parallax Detail refreshed at ‘ + new Date().toLocaleTimeString());
});
} var observer_pd = new IntersectionObserver(function (entries) {
entries.forEach(function (entry) {
if (entry.isIntersecting) {
if (!refreshInterval_pd) {
refreshAd_pd(); // Refresh saat pertama kali terlihat
refreshInterval_pd = setInterval(refreshAd_pd, 30000); // Refresh setiap 30 detik
}
} else {
if (refreshInterval_pd) {
clearInterval(refreshInterval_pd);
refreshInterval_pd = null;
}
}
});
}, { threshold: 0.5 }); // Aktif saat 50% iklan terlihat di layar if (adSlot_pd) {
observer_pd.observe(adSlot_pd);
googletag.cmd.push(function () { googletag.display(‘div-gpt-ad-1572507980488-0’); });
}
});
–>
Dia mengatakan Israel akan melakukan apapun untuk membawa pulang para sandera dari Hamas. Dia menyebut Israel ingin Hamas menghilang dari Gaza.
“Kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk membawa kembali para sandera dan memastikan bahwa Hamas tidak lagi berada di Gaza sehari setelah perang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Upaya Israel itu mengingatkan pada hari-hari awal perang. Saat itu, Israel mengumumkan pengepungan yang mencakup pemutusan pasokan listrik ke Gaza.
Satu-satunya jaringan listrik antara Israel dan Gaza memasok pabrik desalinasi air utama di wilayah itu yang melayani lebih dari 600.000 orang. Warga Gaza bergantung pada panel surya dan generator bahan bakar untuk listrik mereka.
Sambungan ke pabrik desalinasi terputus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sebelum disambungkan kembali pada Juli 2024. Namun, pabrik tersebut tidak dapat melanjutkan operasi hingga Desember 2024 karena jaringan listriknya rusak parah akibat perang.
Akhir pekan lalu, Israel mengumumkan akan memblokir pengiriman bantuan ke Gaza hingga militan Palestina menerima persyaratannya untuk perpanjangan gencatan senjata yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan. Fase pertama gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret, telah memungkinkan masuknya makanan penting, tempat tinggal, dan bantuan medis.
Meskipun Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, Hamas bersikeras pada transisi ke fase kedua yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen. Hamas telah menuduh Israel melakukan kejahatan perang berupa hukuman kolektif dengan menghentikan bantuan.
Hamas menyebut tindakan tersebut berdampak pada sandera Israel yang masih ditahan di sana. Dari 251 tawanan yang ditangkap selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, 58 orang masih berada di wilayah Palestina, termasuk 34 orang yang dikonfirmasi oleh militer Israel telah tewas.
Pada Senin pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hamas tentang konsekuensi yang tidak dapat dibayangkan jika tidak membebaskan para sandera.
Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu berencana untuk memberikan tekanan maksimum pada Hamas dalam minggu mendatang untuk menerima perpanjangan fase pertama berdasarkan ketentuan Israel. Penyiar Publik Kan mengatakan Israel telah menyusun rencana untuk meningkatkan tekanan di bawah skema yang dijuluki ‘Rencana Neraka’.
Ini termasuk menindaklanjuti blokir bantuan dengan mengusir penduduk dari Jalur Gaza utara ke selatan, menghentikan pasokan listrik, dan memulai kembali pertempuran skala penuh. Israel memberlakukan pengepungan total di Gaza setelah 9 Oktober 2023, memutus pasokan air, listrik, dan makanan, terkadang melonggarkan dan terkadang memperketat masuknya bantuan hingga gencatan senjata menciptakan peningkatan akses bagi truk bantuan kemanusiaan.
Hamas Murka
Foto: Suasana buka puasa pertama di Jabalia, Gaza Utara (AFP/BASHAR TALEB)
|
Hamas pun murka gara-gara perbuatan Israel. Kelompok Hamas menuduh Israel melakukan ‘pemerasan murahan dan tidak dapat diterima’ dengan menghentikan pasokan listrik ke Gaza.
“Kami mengutuk keras keputusan pendudukan untuk memutus aliran listrik ke Gaza, setelah membuatnya kekurangan makanan, obat-obatan, dan air,” kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, dilansir kantor berita AFP, Senin (10/3/2025).
Dia menuduh langkah Israel itu sebagai upaya putusa asa. Dia menyebut taktik tersebut tidak dapat diterima.
“Upaya putus asa untuk menekan rakyat kami dan perlawanan mereka melalui taktik pemerasan murahan dan tidak dapat diterima,” ujarnya.
Dilansir Al-Jazeera, warga Gaza saat ini mengalami kesulitan air bersih karena pabrik desalinasi air tak bisa beroperasi maksimal akibat listrik terputus. Pabrik ini memiliki generator dan panel surya, tetapi jumlah air yang dapat diproduksi tanpa kabel listrik tidak sama lagi.
Sejak pemutusan listrik, orang-orang di wilayah selatan Gaza tidak dapat mengakses air seperti dulu. Pemutusan kabel listrik ini terjadi saat Israel terus menutup perlintasan Karem Abu Salem atau Kerem Shalom, yang mencegah bahan bakar, makanan, dan obat-obatan memasuki Gaza untuk hari kesembilan.
Hamas sendiri terus mendorong segera dilakukan perundingan gencatan senjata tahap 2. Israel juga akan mengirim perwakilan ke perundingan tersebut, yang mana Hamas menekankan bantuan kemanusiaan kembali masuk ke wilayah yang terkepung.
Sejauh ini, Hamas menyebut telah terjadi dua pertemuan langsung antara Hamas dan pejabat AS di Doha dalam beberapa hari terakhir. Hamas juga akan menggelar perundingan gencatan senjata tahap 2 dengan Israel di Doha.
Dilansir AFP, delegasi tingkat tinggi Hamas juga menekankan perlunya ‘bergerak langsung untuk memulai perundingan tahap kedua’ yang akan bertujuan untuk meletakkan dasar bagi gencatan senjata permanen.
Tuntutan Hamas untuk tahap kedua tersebut termasuk penarikan penuh Israel dari Gaza, diakhirinya blokade, rekonstruksi wilayah dan dukungan finansial. Juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanoua mengatakan indikator sejauh ini “positif”.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan akan mengirim delegasi ke Doha. Israel telah menegaskan bahwa mereka menginginkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata hingga pertengahan April.
Periode awal tersebut berakhir pada tanggal 1 Maret setelah enam minggu relatif tenang yang mencakup pertukaran 25 sandera hidup dan delapan jenazah untuk pembebasan sekitar 1.800 tahanan Palestina yang ditahan di Israel.
Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu