Shopee Affiliates Program

Alasan Pemerintah Yakin Mudik Lebaran Tak Bawa Efek Buruk Kasus COVID-19

Jakarta

Menteri Kesehatan mengungkap alasan pemerintah RI optimistis soal kondisi pandemi COVID-19 seiring momen Lebaran 2022 mendatang. Menurutnya, pemerintah mengacu pada tingkat antibodi yang sudah tinggi pada masyarakat, khususnya terhadap COVID-19.

“Kalau di bulan Desember kita lakukan sero survei masih di angka ratusan, titer antibodinya sekitar 500-600, di bulan Maret ini ordenya sudah di angka ribuan sekitar 7.000 sampai 8.000,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual terkait Hasil Ratas PPKM, Senin (18/4/2022).

“Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyarakat yang sudah memiliki antibodi, tapi kadar antibodinya tinggi,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut juga, Menkes menyebut sebanyak 99,2 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Menurutnya dengan tingkat antibodi tersebut, pun masyarakat terpapar virus Corona, risiko untuk menjalani perawatan di rumah sakit akan kecil lantaran gejalanya bisa ditekan. Berangkat dari hal itu, pihaknya optimistis bahwa di momen mudik Lebaran 2022 mendatang, masyarakat RI akan lebih terlindungi dari imbas gelombang COVID-19.

“Sehingga kalau nanti diserang virus, daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya dan mengurangi sekali risiko untuk masuk rumah sakit apalagi risiko untuk wafat,” beber Menkes.

“Itu yang menyebabkan kami percaya pemerintah bahwa InsyaAllah Ramadan kali ini, mudik kali ini, dapat berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat,” pungkasnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Alasan Pemerintah Yakin Mudik Lebaran Tak Bawa Efek Buruk Kasus COVID-19