7 Negara yang Lockdown Kedua Kalinya Usai COVID-19 Kembali Mengganas

Jakarta

Virus Corona COVID-19 kembali mengganas di Eropa. Beberapa negara terpaksa kembali lockdown kedua kalinya, termasuk Prancis dan Inggris.

Beberapa negara Eropa kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19 hingga puluhan ribu. Di mana saja negara yang kembali menerapkan lockdown?

Dikutip dari Sky News, berikut negara-negara yang kembali memberlakukan lockdown.

1. Austria

Austria kini menetapkan lockdown kedua usai pandemi COVID-19 yang penyebarannya semakin masif dan tidak terkendali.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengumumkan lockdown kedua ini pada Sabtu (31/10/2020). Aturan lockdown yang kembali diterapkan mengikuti Jerman.

Dalam lockdown ini sekolah, penata rambut, dan toko non-esensial akan tetap buka. Larangan meninggalkan rumah hanya berlaku pada malam hari.

“Restoran, kafe, dan hotel akan tutup kecuali makanan untuk dibawa pulang dan untuk pelancong bisnis. Gym, bioskop, dan teater juga akan ditutup. Aturan akan mulai berlaku pada hari Selasa dan tetap berlaku hingga akhir November,” jelas Sebastian Kurz.

2. Inggris

Selain Austria, Inggris juga ikut menerapkan lockdown. Berdasarkan laporan worldometers terkini Inggris berada di peringkat 9 tertinggi di dunia.

Lebih dari 1 juta kasus COVID-19 tercatat dengan penambahan kasus baru lebih dari 20 ribu. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan lockdown pada Sabtu (31/10/2020).

Lockdown kedua ini berlaku hingga 2 Desember 2020 dengan beberapa kebijakan lockdown yang berbeda kali ini. Untuk pub, restoran, gym, dan toko non-esensial diharuskan tutup selama empat minggu terhitung mulai Kamis.

“Tetapi tidak seperti batasan di musim semi, sekolah, perguruan tinggi, dan universitas dapat tetap buka. Setelah 2 Desember, pembatasan akan dilonggarkan dan daerah akan kembali ke sistem berjenjang,” jelasnya.

3. Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (28/10/2020), memerintahkan negara-nya kembali lockdown. Bahaya gelombang besar COVID-19 disebut mengintai beberapa Prancis karena akan memasuki musim dingin. Ketika Macron mengumumkan lockdown kembali, terdapat 36.437 kasus baru COVID-19 yang tercatat di Prancis pada Rabu. Angka tersebut naik dari 33.417 pada hari sebelumnya.

Macron mencatat angka itu mungkin secara spesifik berapa di angka antara 40.000 dan 50.000 kasus baru. Di negara tersebut, lbih dari separuh unit perawatan intensif sudah diisi dengan pasien COVID-19.

“Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis,” kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari Reuters.

Terima kasih telah membaca artikel

7 Negara yang Lockdown Kedua Kalinya Usai COVID-19 Kembali Mengganas