21 Jemaah Haji RI Meninggal di Tanah Suci, Ada Kasus Heatstroke?

Jakarta

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap kematian jemaah haji kali ini mencetak rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir, dengan didominasi lansia. Ada 21 jemaah haji yang meninggal, paling banyak dilaporkan mengidap sakit jantung hingga hipertensi.

Kekhawatiran lain yang juga muncul di periode jemaah haji saat ini adalah cuaca ekstrem, prediksinya menurut Wamenkes suhu panas bisa mencapai 50 derajat Celcius. Karenanya, jemaah diminta menjaga asupan air yang cukup menghindari dehidrasi.

“Kemudian angka iklim makin lama makin meningkat, kemungkinan pada saat arafah suhunya 50 derajat, maka risikonya akan semakin tinggi,” jelas dia.


“Karena itu kami sudah membuat panduan kesehatan termasuk heatstroke, untuk menanggulangi peningkatan kejadian masalah kesehatan akibat suhu tinggi,” lanjut Dante.

Kabar baiknya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi memastikan belum ada kasus heatstroke yang sejauh ini dilaporkan. Baik pasien yang dibawa ke rumah sakit, maupun berakibat fatal.

“Belum ada laporan sampai saat ini ya,” jelas dr Nadia saat dihubungi detikcom Selasa (7/6/2023).

dr Nadia juga sebelumnya meminta masyarakat mewaspadai gejala terkait heatstroke yang meliputi:

  • Keringat berlebih
  • Kulit terasa panas dan kering
  • Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
  • Kulit pucat
  • Kram pada kaki maupun abdomen (perut)
  • Mual, muntah, pusing
  • Urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat

Sementara Wamenkes sebelumnya menjabarkan sekitar 47 persen dari kematian jemaah haji yang dilaporkan memiliki riwayat sakit jantung, hipertensi, diabetes, juga penyakit paru-paru.

Terima kasih telah membaca artikel

21 Jemaah Haji RI Meninggal di Tanah Suci, Ada Kasus Heatstroke?