10 Negara Eropa Diamuk COVID-19, Kasus Menggila hingga Terpaksa Lockdown Lagi
Jakarta –
Kondisi COVID-19 di Eropa semakin parah. Beberapa negara melaporkan ledakan kasus hingga harus kembali memberlakukan lockdown.
Tercatat sekitar 60 persen populasi di Eropa Barat sudah divaksinasi dosis lengkap. Akan tetapi, hanya sekitar setengah dari populasi yang sudah divaksinasi lengkap di Eropa Timur.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut kondisi beberapa negara di Eropa yang mengalami ledakan kasus COVID-19:
1. Prancis
Kondisi COVID-19 di Prancis kian memburuk, pemerintah melaporkan lebih dari 30 ribu kasus baru setiap harinya.
Padahal, sekitar 76 persen dari 67 juta penduduk Perancis telah diimunisasi lengkap. Sehingga, saat ini pemerintah mencanangkan untuk melakukan dosis booster untuk menekan kasus yang tinggi tersebut.
2. Italia
Italia merupakan negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Eropa dengan total sudah mencapai 132 ribu kematian.
Mulai Rabu (24/11/2021) pemerintah Italia berlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk 20 kota yang memiliki tingkat infeksi tinggi dan vaksinasi rendah.
3. Austria
Kasus COVID-19 di Austria terus meningkat dan mencapai rekor total kasus harian hingga 15 ribu.
Saat ini, Austria tengah melakukan lockdown untuk atasi lonjakan kasus sejak Senin, (22/11/2021).
4. Inggris
Kasus COVID-19 di Inggris sangat tinggi. Bahkan mencapai 50 ribu kasus dalam satu hari.
Saat ini, pemerintah Inggris tengah menjalankan program booster untuk dewasa sebanyak 3,7 juta dosis.
5. Belgia
Belgia alami lonjakan kasus COVID-19 sejak sekitar sebulan lalu meskipun pemerintah telah memberlakukan pembatasan beberapa kali. Namun, infeksi terus meningkat dengan lebih dari 10 ribu kasus dilaporkan setiap hari selama seminggu terakhir.
6. Rusia
Rusia menghadapi isu kematian yang sangat tinggi akibat COVID-19. Tercatat sudah 262 ribu kematian terkonfirmasi positif infeksi dan merupakan jumlah kematian tertinggi di Eropa.
Kasus harian di Rusia juga masih tinggi, Satgas melaporkan 37 ribu kasus baru yang dikonfirmasi positif COVID-19.