Jakarta –

Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) diperingati setiap akhir tahun pada tanggal 1 Desember. Momentum ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahayanya Human Immunodeficiency Virus (HIV). Adapun virus tersebut bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa, yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Karenanya, penting untuk mengetahui seperti apa gejala umum AIDS.

Ketua Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Endah Citraresmi, SpA(K), beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa AIDS merupakan sindrom akibat gangguan kekebalan tubuh yang terjadi jika virus HIV tidak diobati. Akibat daya tahan tubuh yang terus menurun, maka pengidapnya akan semakin mudah terinfeksi oportunistik, seperti tuberkulosis (TBC), meningitis, kanker, dan lainnya.

dr Endah juga menekankan, orang dengan HIV tidak berarti harus AIDS. Kondisi ini baru bisa muncul jika HIV tidak diobati.

“Jadi orang yang terinfeksi HIV bisa tidak ada gejala apapun, segar bugar. Tapi karena tidak diobati ini saya bicara dewasa, beberapa tahun kemudian entah 5 tahun, 10 tahun, baru muncul infeksi gejala oportunistik,” tuturnya.

Gejala AIDS

Dikutip dari laman University of California San Francisco (UCSF), gejala AIDS disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh dan penurunan sel T CD4+, yang merupakan penangkal infeksi utama sistem kekebalan tubuh. Begitu HIV memasuki tubuh, ia mulai menghancurkan sel-sel ini. Beberapa gejala umum meliputi:

• Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
• Batuk kering
• Kehilangan memori, depresi dan gangguan neurologis
• Radang paru-paru
• Kelelahan yang mendalam dan tidak dapat dijelaskan
• Penurunan berat badan yang cepat
• Demam berulang atau keringat malam yang banyak
• Bercak merah, coklat, merah muda atau keunguan pada atau di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata
• Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, selangkangan atau leher
• Bintik putih atau noda yang tidak biasa di lidah, di mulut, atau di tenggorokan